Strategi dalam Pelayanan

Tidak banyak gereja yang meniru strategi pelayanan Yesus Kristus. Saat gereja hendak mengembangkan pelayanan, fokus yang hendak dicapai pada umumnya adalah mengumpulkan orang sebanyak-banyaknya, supaya ibadah bisa segera dilaksanakan. Akan tetapi, strategi pelayanan Tuhan Yesus berbeda. Beliau tidak mulai dengan mengumpulkan massa, tetapi Beliau mulai dengan memilih murid. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus memanggil Simon dan Andreas serta mengatakan bahwa Ia akan menjadikan mereka berdua sebagai penjala manusia (1:17). Dari awal pelayanan-Nya, Tuhan Yesus jelas memperlihatkan bahwa Ia akan menjangkau manusia melalui murid-murid-Nya. Di akhir pelayanan-Nya sebagai Manusia yang hadir di bumi, Tuhan Yesus menjelaskan bahwa sasaran pelayanan-Nya yang sesungguhnya adalah seluruh dunia (16:15). Akan tetapi, Tuhan Yesus hanya melakukan pelayanan di Palestina, dengan fokus pelayanan di wilayah Galilea. Walaupun Ia dilahirkan di Betlehem di wilayah Yudea, Dia tidak dikenal sebagai "Orang Yudea", tetapi sebagai "Orang Galilea" (Matius 26:69). Hal ini disebabkan karena sebagian masa hidup-Nya di bumi ini dihabiskan di Galilea. Untuk menjangkau sasaran yang mencakup seluruh dunia, Tuhan Yesus mengandalkan murid-murid-Nya, termasuk mengandalkan Anda dan saya yang telah percaya kepada-Nya.

Strategi pelayanan Tuhan Yesus ini perlu diingat oleh gereja pada masa kini. Yesus Kristus sering melakukan pelayanan massal yang mencakup ribuan orang sekaligus. Akan tetapi, Dia menginvestasikan sebagian besar waktunya untuk melatih para murid. Bahkan, pelayanan massal pun bisa dipandang sebagai bagian dari pelayanan kepada para murid. Tuhan Yesus bukan hanya mengatakan bahwa Ia hendak menjadikan para murid-Nya sebagai penjala manusia, tetapi perkataan-Nya itu selanjutnya diwujudkan menjadi program pelatihan bagi para murid. Sesudah Tuhan Yesus melaksanakan misi-Nya untuk mati di kayu salib dan kemudian bangkit dari kematian, lalu naik ke surga, para murid melanjutkan pelayanan Yesus Kristus melalui pelayanan misi yang dikerjakan secara sistematis mulai dari Yerusalem dan berlanjut ke seluruh Yudea dan Samaria, dan akhirnya terus menyebar ke ujung bumi.

Fakta bahwa para murid pertama Tuhan Yesus merupakan penjala ikan yang masih aktif--bukan pengangguran--menunjukkan bahwa tugas menjadi penjala manusia bukan tugas orang-orang yang melayani penuh waktu saja, tetapi juga merupakan tugas semua orang percaya, termasuk mereka yang aktif bekerja. Bagaimana dengan Anda: Apakah Anda sudah menjadi penjala manusia? Apakah gereja Anda memiliki fokus untuk melatih para anggota gereja menjadi penjala manusia?